Sabtu, 20 Januari 2018

Makalah Sistem Pendukung Keputusan



MAKALAH SPK (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN)

BAB I
PENDAHULUAN

1.  LATAR BELAKANG

Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decisions Support System). Dalam teknologi informasi, sistem pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara system informasi dan sistem cerdas.

Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Dengan mengacu kepada solusi yang diberikan oleh metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dalam membantu membuat keputusan, seorang decision maker dapat mengambil keputusan tentang pemilihan supplier secara objektif berdasarkan multi kriteria yang ditetapkan.

Metode AHP adalah metode pengambilan keputusan yang multi kriteria, sedangkan pengambilan keputusan dibidang pembelian juga mengandalkan kriteria-kriteria yaitu kualitas barang, kecepatan pengiriman barang, harga barang dan status supplier. Dengan melihat adanya kriteria-kriteria yang dipergunakan untuk mengambil keputusan, maka akan sangat cocok untuk menggunakan metode AHP dengan multi kriteria.


2.  RUMUSAN MASALAH
Bertolak dari latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
  • Apa Tujuan aplikasi DSS sehingga diperlukan dalam pengambilan keputusan ?
  • Bagaimana DSS melakukan fungsinya dalam menentukan sebuah keputusan yang memiliki banyak kriteria ?
  • Metode apa yang digunakan aplikasi bebasis DSS dalam penentuan keputusan multikriteria ?
  • Bagaimana cara kerja AHP dalam menentukan keputusan ?


3.  BATASAN MASALAH
Dalam makalah ini, begitu luasnya materi tentang DSS dan metodenya, perlunya batasan masalah yang mana dalam hal ini hanya akan membahas tentang DSS dan metodenya yaitu AHP (Analytical Hierarchy Process).


4.  TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem DSS dan metode AHP berperan dalam menentukan suatu keputusan. Selain itu menngetahui bagaimana hubungan, keuntungan, dan kerugian dari metode AHP dalam DSS.






BAB II
PEMBAHASAN

1.  SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN / DESIGN SUPPORT SYSTEM (DSS)

Keputusan merupakan tindakan atau rangkaian tindakan yang harus diikuti untuk memecahkan suatu masalah.

Jenis – jenis keputusan menurut Simon :
  • Keputusan merupakan bagian dari suatu rangkaian proses pengambilan keputusan.
  • Keputusan yang terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan dan kejadian-kejadian yang terstruktur.
  • Keputusan yang tidak terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan atau kejadian yang tidak terstruktur.

Istilah SPK/DSS pertama kali dikemukakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scoot Morton pada tahun 1971, keduanya merupakan profesor MIT, USA . Saat itu mereka merasakan perlunya suatu pemikiran untuk mengarahkan penggunaan aplikasi komputer untuk membantu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen berdasarkan kepada konsep Simon mengenai keputusan yang terstruktur dan tidak terstruktur juga berdasarkan kepada konsep Robert N. Anthony tentang tingkat-tingkatan manajemen.

DSS : suatu sistem berbasis komputer inter-aktif yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk me-nyelesaikan masalah unstructured. (Scott Morton, 1971)

DSS menggabungkan sumber daya intelek-tual manusia dng kemampuan komputer, un-tuk meningkatkan kualitas keputusan. Ia me-rupakan sistem pendukung berbasis kompu-ter bagi pengambil keputusan manajemen untuk menyelesaikan masalah semi-structured (Keen and Scott Morton, 1978).

Manfaat yang didapat :
  • Keputusan yang berkualitas
  • Peningkatan komunikasi
  • Cost reduction
  • Peningkatan produktivitas
  • Penghematan waktu
  • Peningkatan kepuasan karyawan dan pelanggan

ALASAN MENGAPA DSS DIBUTUHKAN
  1. Ekonomi tidak stabil
  2. Kesulitan untuk mendeteksi sasaran bisnis yang beragam
  3. Meningkatnya kompetisi
  4. Electronic commerce
  5. Sistem yang ada tidak mendukung pengambilan keputusan
  6. Departemen IS terlalu sibutk
  7. Kebutuhan akan analisis khusus
  8. Kebutuhan informasi yang akurat
  9. Kebutuhan informasi yang baru dan tepat waktu
  10. Penghematan biaya
  11. End-user computing
2.  KONSEP DSS

Konsep H.A Simon :
  1. Keputusan terprogram : Dibuat menurut kebiasaan, aturan, prosedur; tertulis maupun tidak . Bersifat rutin, berulang-ulang.
  2. Keputusan tidak terprogram : Mengenai masalah khusus, khas, tidak biasa. Kebijakan yang ada belum menjawab. Misalnya Pengalokasian sumber daya.

Tahapan Pengambilan Keputusan
  1. Kegiatan intelligen, mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
  2. Kegiatan merancang, menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
  3. Kegiatan memilih, memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
  4. Kegiatan menelaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu.
Tujuan SPK
  1. Membantu manajemen membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
  2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
  3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manager.
Macam – Macam Metode Sisem Penunjang Keputusan
  1. Metode Sistem pakar
  2. Metode Regresi linier
  3. Metode B/C Ratio
  4. Metode AHP
  5. Metode IRR
  6. Metode NPV
  7. Metode FMADM
  8. Metode SAW

3.  Pengertian Metode AHP

Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. 

Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat. (Saaty, 1993).

Proses hierarki adalah suatu model yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Ada dua alasan utama untuk menyatakan suatu tindakan akan lebih baik dibanding tindakan lain. Alasan yang pertama adalah pengaruh-pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang tidak dapat dibandingkan karena sutu ukuran atau bidang yang berbeda dan kedua, menyatakan bahwa pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang saling bentrok, artinya perbaikan pengaruh tindakan tersebut yang satu dapat dicapai dengan pemburukan lainnya. Kedua alasan tersebut akan menyulitkan dalam membuat ekuivalensi antar pengaruh sehingga diperlukan suatu skala luwes yang disebut prioritas.


4.  Prinsip Dasar dan Aksioma AHP

AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu:

a.  Dekomposisi
Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus. Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan level alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih banyak kriteria yang lain. Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.

b.  Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments).
Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas.

c.  Sintesa Prioritas
Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya.

AHP didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu :
  1. Aksioma Resiprokal >> Aksioma ini menyatakan jika PC (EA,EB) adalah sebuah perbandingan berpasangan antara elemen A dan elemen B, dengan memperhitungkan C sebagai elemen parent, menunjukkan berapa kali lebih banyak properti yang dimiliki elemen A terhadap B, maka PC (EB,EA)= 1/ PC (EA,EB). Misalnya jika A 5 kali lebih besar daripada B, maka B=1/5 A.
  2. Aksioma Homogenitas>> Aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang dibandingkan tidak berbeda terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan mengandung nilai kesalahan yang tinggi. Ketika hirarki dibangun, kita harus berusaha mengatur elemen-elemen agar elemen tersebut tidak menghasilkan hasil dengan akurasi rendah dan inkonsistensi tinggi.
  3. Aksioma Ketergantungan>> Aksioma ini menyatakan bahwa prioritas elemen dalam hirarki tidak bergantung pada elemen level di bawahnya. Aksioma ini membuat kita bisa menerapkan prinsip komposisi hirarki.
5.  Kelebihan dan Kekurangan dalam Metode AHP

a. Kelebihan
  1. Struktur yang berhierarki sebagai konskwensi dari kriteria yang dipilih sampai pada sub-sub kriteria yang paling dalam.
  2. Memperhitungkan validitas sampai batas toleransi inkonsentrasi sebagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.
  3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.
Metode “pairwise comparison” AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang diteliti multi obyek dan multi kriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari tiap elemen dalam hierarki. Jadi model ini merupakan model yang komperehensif. Pembuat keputusan menetukan pilihan atas pasangan perbandingan yang sederhana, membengun semua prioritas untuk urutan alternatif. “ Pairwaise comparison” AHP mwenggunakan data yang ada bersifat kualitatif berdasarkan pada persepsi, pengalaman, intuisi sehigga dirasakan dan diamati, namun kelengkapan data numerik tidak menunjang untuk memodelkan secara kuantitatif.

b. Kelemahan
  1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
  2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

6.  Tahapan Dalam Metode AHP

Langkah-langkah AHP

Langkah – langkah dan proses Analisis Hierarki Proses (AHP) adalah sebagai berikut :
  1. Memdefinisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Jika AHP digunakan untuk memilih alternatif atau menyusun prioriras alternatif, pada tahap ini dilakukan pengembangan alternatif.
  2. Menyusun masalah kedalam hierarki sehingga permasalahan yang kompleks dapat ditinjau dari sisi yang detail dan terukur.
  3. Penyusunan prioritas untuk tiap elemen masalah pada hierarki. Proses ini menghasilkan bobot atau kontribusi elemen terhadap pencapaian tujuan sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan. Prioritas dihasilkan dari suatu matriks perbandinagan berpasangan antara seluruh elemen pada tingkat hierarki yang sama.
  4. Melakukan pengujian konsitensi terhadap perbandingan antar elemen yang didapatan pada tiap tingkat hierarki.
Sedangkan langkah-langkah “pairwise comparison” AHP adalah
  1. Pengambilan data dari obyek yang diteliti.
  2. Menghitung data dari bobot perbandingan berpasangan responden dengan metode “pairwise comparison” AHP berdasar hasil kuisioner.
  3. Menghitung rata-rata rasio konsistensi dari masing-masing responden.
  4. Pengolahan dengan metode “pairwise comparison” AHP.
  5. Setelah dilakukan pengolahan tersebut, maka dapat disimpulkan adanya konsitensi dengan tidak, bila data tidak konsisten maka diulangi lagi dengan pengambilan data seperti semula, namun bila sebaliknya maka digolongkan data terbobot yang selanjutnya dapat dicari nilai beta (b).


BAB III

PENUTUP

1.  KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
  • Metode ini mampu untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat.
  • Dengan memakai metode ini, kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika pengambilan keputusan seperti keterlambatan dalam mengambil keputusan dapat berkurang.
  • Aplikasi dibuat fleksibel sehingga dapat memungkinkan personal maupun departemen untuk dapat mengubah nilai dari kriteria-kriteria yang ada. 

Makalah GIS



MAKALAH
Geograpic Information System








Nama          : Aditya Nurevinda
NIM            : 2114R0904
JURUSAN  : Teknik Informatika

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SETIMIK HIMSYA SEMARANG 
2018



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan, pendigitalan (digitizing), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”. Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya. GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data. Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya. Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu tanggal pemotretan.
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini antara lain sebagai berikut : o Untuk Mengetahui manfaat dari pengindraan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografi). o Untuk mengetahui keuntungan menggunakan sig o Untuk mengetahui hasil teknologi penginderaan jauh o Untuk Mengetahui Manfaat SIG dalam Pengelolaan SDA




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 2.1 Pengertian GIS
GIS (Geographic Information System) merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi (information technology). Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus diperhitungkan bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti perencanaan, inventarisasi, monitoring, dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi GIS yang demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari jalur terpendek untuk pengantaran barang atau delivery system, menghendaki penanganan pekerjaan yang dilakukan secara terpadu (integrated) dan multidisiplin (Prahasta, 2002 & Aziz, 2005). GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya (Nuckols, 2004). Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada diatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan selanjutnya. GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan menyebarkan informasi geografis. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat di pecahkan melalui geografi (Libraries & Academic Information Resources, 2006). GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS (Geographic Information System) suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka (WHO, 2000).

2.2 Pengelolaan GIS (Geographic Information System)
Adapun jenis-jenis pengelolaan GIS yaitu: a. Sumber Informasi Geografi Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain (Prahasta, 2002), yaitu: 1. Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman. 2. Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut dan teratur. 3. Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat. 4. Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji. Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial (keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.

2.3 Komponen-Komponen Dalam GIS
GIS merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta, 2002 & Husein, 2006). A. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras: berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu: · Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM. · Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk drive. · Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam proses GIS. B. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan tambahan (data lapangan, peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk bahan laporan (dalam bentuk peta atau gambar).

2.4 Cara Mengelola Informasi Geografi Secara umum
proses GIS terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data) (Husein, 2006) (1) Subsistem Masukan Data (Input Data) Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam GIS. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta (garis, area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut. · Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas. · Data atribut (deskriptip) yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya jumlah pohon. Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon (area) dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah (Prahasta, 2002). Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan (teristris), data peta dan data penginderaan jauh (Prahasta, 2002).




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
Pengertian Pengindraan Jauh dan SIG Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris) Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini. Beberapa pengertian SIG dari para ahli antara lain. Sistem Informasi Geografis semakin lama mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan teknologi.Hampir semua sector yang berhubungan dengan kehidupan manusia berhubungan dengan SIG,umumnya digunakan sebagai bahan perencanaan. Bidang pendidikan, bidang pemerintahan, bidang perekonomian, dsb. Hal itu yang melandasi penggunaan SIG sebagai acuan dalam perencanaan, pengolahan maupun pengambilan keputusan tentang kondisi suatu wilayah, karena tidak semua kondisi wilayah/daerah yang satu dengan yang lain sama. GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data. Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya. Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu tanggal pemotretan.

3.3 Manfaat SIG dalam Berbagai Bidang
Manfaat Sig Dalam Inventarisasi Sumber Daya Alam Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut: · Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya. · Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
A. Manfaat SIG dalam Perencanaan Pola Pembangunan SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana pembangunan dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata ruang dengan berpola SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial, ekonomi dan kependudukan. Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan perencanaan pembangunan, agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
B. Manfaat SIG dalam Bidang Sosial Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut: · Mengetahui potensi dan persebaran penduduk. · Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya. · Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi. · Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan. · Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
C. Manfaat SIG Bidang Kehutanan Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk perencanaan pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan dan penghutanan kembali, pengelolaandan pencacahan margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rekreasi,dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data dan informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.
 D. Manfaat SIG Bidang Penggunaan Lahan Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.
E. Manfaat SIG Bidang Pembuatan Peta Peta citra merupakan citra yang telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap sebagai peta. Informasi spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster yang bersumber dari hasil perekaman citra satelit sumber alam secara kontinu. Peta citra memberikan semua informasi yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi. Peranan peta citra (space map) dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai upaya untuk mempercepat ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang belum dapat meliput seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up to date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini disebabkan karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan peta biasa dibuat berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun buatan manusia. Contohnya peta dasar dan peta tanah
F. Manfaat SIG Bidang Meteorologi Manfaat penginderaan jauh di bidang meteorologi adalah sebagai berikut. · Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara. · Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon. · Mengamati sistem/pola angin permukaan.




BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna (Curran, 1985). Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas jauh dari objek yang diindera (Colwell, 1984). Foto udara, citra satelit, dan citra radar adalah beberapa bentuk penginderaan jauh. Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh (Campbell, 1987) SIG dapat dikatakan sebagai system, subsitem, serta supersistem. Pengkasifikasian ini tergantung melihat SIG tersebut dikondisikan. SIG sebagai subsistem karena tedapat sub-sub system SIG yang tediri atas beberapa element yang bersatu atau terintegritas yang memiliki tujuan yang sama beberapa subsistem SIG dapat dijabarkan. SIG sebagai system karena memiliki beberapa subsistem antara lain subsistem penyimpanan, sub system manipulasi, subsistem input.
Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut: · Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya: memantau luas wilayah bencana alam, pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang, menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana.
 4.2 Saran ......................




DAFTAR PUSTAKA
Puntodewo, Atie, Dkk.2003. Sitem Informasi Geografi Untuk Pengelolaan SDA. Center for International Forestry Research Http://Chesapeake.towson.edu/data/orbits.asp. Introduction to Satelltite and Orbits Http://Www.Kingston.ac.uk./geog/gis/intro.htm.Introduction to GIS and Geospatial Data Andika. 2010. Gambaran Spasial Kasus Demam Tifoid Dengan Metode GIS (Geographic Information System) di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar Tahun 2009. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Ansariadi dan Alimunddin, 2009. Spatial Analysis For Several Important Diseases Health Service In South Sulawesi; Experiences Using GIS Methodes In Health. Australia: Charsles Darwin University Press Jogiyanto HM, Prof.,Dr., MBA, Akt. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Andi Offset. Yogyakarta. 2005 Al Bahra bin Ladjamudin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005 Kendall E, Kendall J. Analisis dan Perancangan Sistem. PT Indeks. Klaten. 2007 Fathansyah, Ir. Basis Data. Informatika. Bandung. 2007 Sumber: http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html Konten adalah milik dan hak cipta forester untad blog Sumber: http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html Konten adalah milik dan hak cipta forester untad blog Sumber: http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html Konten adalah milik dan hak cipta forester untad blog Sumber: http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html Konten adalah milik dan hak cipta forester untad blog Sumber: http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html Konten adalah milik dan hak cipta forester untad blog

Sumber:
http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html