Sabtu, 20 Januari 2018

Makalah Jaringan Syaraf Tiruan





MAKALAH
JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN PENERAPANNYA








Nama          : Aditya Nurevinda
NIM            : 2114R0904
JURUSAN  : Teknik Informatika

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SETIMIK HIMSYA SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Syaraf Tiruan. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan tentang Jaringan Syaraf Tiruan secara meluas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



Sukorejo, 21 Oktober 2017

Penyusun




Aditya Nurevinda







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
            DAFTAR ISI
            BAB I  PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.3.TUJUAN
1.4.MANFAAT
BAB II  PEMBAHASAN
            A.  PENGERTIAN JARINGAN SYARAF TIRUAN
B.  SEJARAH SINGKAT JARINGAN SYARAF TIRUAN
C.  CARA KERJA JARINGAN SYARAF TIRUAN
D.  MANFAAT JARINGAN SYARAF TIRUAN
E.  KELEBIHAN DAN KEKURANGAN  JARINGAN
                  SYARAF TIRUAN
F.  KARAKTERISTIK JARINGAN SYARAF TIRUAN
G. IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN
BAB III  KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Jaringan Syaraf Tiruan (JST) merupakan topik yang menarik dalam dasa warsa terakhir. Jaringan syaraf tiruan merupakan bidang kajian yang menarik untuk dibahas, baik dari segi aplikasi maupun perkembangannya. Hal ini disebabkan karena kemampuan JST untuk meniru sifat sistem yang diinputkan. Beberapa aplikasi JST diantaranya adalah image processing (pengolahan citra), pattern recognition (pengenalan pola), medicine (ilmu kedokteran), speech recognition (pengenalan suara), dan bisnis.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dalam tugas akhir ini akan membahas mengenai Jaringan Syaraf Tiruan dan penerapannya.

1.3. Tujuan
Megetahui lebih dalam tentang Jaringan Syaraf Tiruan.

1.4. Manfaat
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Jaringan Syaraf Tiruan.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Jaringan saraf tiruan (JST) (Bahasa Inggris: artificial neural network (ANN), atau juga disebut simulated neural network (SNN), atau umumnya hanya disebut neural network (NN)), adalah jaringan dari sekelompok unit pemroses kecil yang dimodelkan berdasarkan jaringan saraf manusia. JST merupakan sistem adaptif yang dapat mengubah strukturnya untuk memecahkan masalah berdasarkan informasi eksternal maupun internal yang mengalir melalui jaringan tersebut.
Secara sederhana, JST adalah sebuah alat pemodelan data statistik non-linier. JST dapat digunakan untuk memodelkan hubungan yang kompleks antara input dan output untuk menemukan pola-pola pada data.
Menurut seorang ahli jaringan syaraf tiruan bernama Haykin S., jaringan syaraf tiruan itu seperti sebuah prosesor yang dapat menyimpan pengetahuan dan pengalaman sehingga prosesor ini dapat bekerja menyerupai otak manusia yang dapat beradapatasi dengan masalah.
Jadi, Jaringan syaraf tiruan itu adalah metode/algoritma yang dapat membuat komputer mempunyai otak pintar seperti manusia yang bisa beradaptasi terhadap masalah.

B.     SEJARAH SINGKAT JARINGAN SYARAF TIRUAN

1943 : Waffen McCulloh dan Walter Pitts merancang model matematis dari sel-sel otak.

1949 : Hebb menyatakan informasi dapat disimpan dalam koneksi-koneksi antar neuron
.

1958 : Rosenblatt mengembangkan konsep dasar tentang perceptron untuk klasifikasi pola
.

1982 :
Kohonen mengembangkan metode jaringan syaraf buatan unsupervised learning.

1982 : Grossberg mengenalkan sejumlah arsitektur jaringan ( ART, ART2, ART3)
.

1982 : Hopfield mengembangkan jaringan syaraf reccurent untuk menyimpan informasi.

C.       CARA KERJA JARINGAN SYARAF TIRUAN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFSFCoCOC-LZ1FpM_FC1l14zWFN4-0yzZAMIcjbnU7y-dZpUavKR2Lkw0SxNkgcXKTQFFoCgGchK5vkpFRVi60JzwRdiobz-q2gV1dMrFtwA-32QrU7M8o2sTp0r9BE4NyHMAs_uQTc0o/s1600/img-1.jpg

Artificial Neural Network Bekerja
Ada tiga paradigma bagaimana jaringan syaraf tiruan dapat berfikir dan beradaptasi terhadap suatu masalah, tiga paradigma tersebut adalah :
1.      Supervised Learning (pembelajaran terawasi) adalah metode pembelajaran yang menyimpulkan pemetaan data dengan membandingkan ketidaksesuaian antara pemetaan data saat ini ( yang mengandung knowledge saat ini) dengan pemetaan data sebelumnya (yang mengandung knowledge sebelumnya
2.      Unsupervised Learning (pembelajaran tidak terawasi) adalah metode pembelajaran yang mengelompokkan unit-unit yang hampir sama dalam area tertentu. Metode ini biasa digunakan untuk pengklafisikasian pola.
3.      Reinforced Learning, adalah metode yang membuat system (system) dapat belajar dari keputusan yang diambil sebelumnya dengan cara memberikan reward setiap kali system melakukan suatu hal yang benar. Dengan pemberian reward ini system akan mencari hal apa yang harus dilakukan agar mendapatkan lebih banyak lagi reward, sehingga system dapat terus berkembang. System (learner) dibiarkan belajar sendiri dengan lingkungan, ketika system bermain berdasarkan rule maka akan diberi reward, ketika tidak akan diberi punishment.
Sebelum menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan kita harus mempertimbangkan tiga hal yaitu :
-          Model apa yang akan kita gunakan,
-          Algoritma belajar apa yang akan kita gunakan,
-          Bagaimana caranya agar JST tahan terhadap masalah.


D.    MANFAAT JARINGAN SYARAF TIRUAN
Dalam kehidupan sehari-hari jaringan syaraf tiruan digunakan dalam aplikasi yang berkaitan dengan hal-hal berikut :
  1. Identifikasi dan control : Kontrol kendaraan, Natural Resources Mangement
  2. Pengambil keputusan dalam video game: Chess, Poker, Backgammon
  3. Pengenal Pola : Radar, Pengenal wajah, Pengenal objek
  4. Diagnosa Medis untuk mendeteksi penyakit kangker
E.     KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JST
1. Kelebihan Jaingan Syaraf Tiruan :
-          Mampu mengakuisisi pengetahuan walau tidak ada kepastian
-          Mampu melakukan generalisasi dan ekstraksi dari suatu pola data tertentu
-          JST dapat menciptakan suatu pola pengetahuan melalui pengaturan diri atau kemampuan belajar (self organizing)
-          Memiliki fault tolerance, gangguan dapat dianggap sebagai noise saja Kemampuan perhitungan secara paralel sehingga proses lebih singkat
-          Klasifikasi: memilih suatu input data ke dalam kategori tertentu yang sudah ditetapkan.
-          Asosiasi: menggambarkan suatu obyek secara keseluruhan hanya dengan bagian dari obyek lain.
-          Self organizing: kemampuan mengolah data-data input tanpa harus mempunyai target.
-          Optimasi: menemukan suatu jawaban terbaik sehingga mampu meminimalisasi fungsi biaya

2.      Kelebihan Jaingan Syaraf Tiruan :

-          Kelemahan Kurang mampu untuk melakukan operasi operasi numerik dengan presisi tinggi.
-          Kurang mampu melakukan operasi algoritma aritmatik, operasi logika dan simbolis.
-          Lamanya proses training yang mungkin terjadi dalam waktu yang sangat lama untuk jumlah data yang besar.

F.     KARAKTERISTIK JARINGAN SYARAF TIRUAN

Penyelesaian masalah dengan jaringan syaraf tiruan tidak memerlukan pemrograman. Jaringan syaraf tiruan menyelesaikan masalah melalui proses belajar dari contoh-contoh pelatihan yang diberikan. Biasanya pada jaringan syaraf tiruan diberikan sebuah himpunan pola pelatihan yang terdiri dari sekumpulan contoh pola. Proses belajar jaringan syaraf tiruan berasal dari serangkaian contoh-contoh pola yang diberikan.metode pelatihan yang sering dipakai adalah metode belajar terbimbing. Selama proses belajar itu pola masukan disajikan bersama-sama dengan pola keluaran yang diinginkan. Jaringan akan menyesuaikan nilai bobotnya sebagai tanggapan atas pola masukan dan sasaran yang disajikan tersebut. (Hermawan, 2006)

Faktor Bobot
Bobot merupakan suatu nilai yang mendefinisikan tingkat atau kepentingan hubungan antara suatu node dengan node yang lain. Semakin besar bobot  suatu hubungan menandakan semakin pentingnya hubungan kedua node tersebut. Bobot merupakan suatu hubungan berupa bilangan real maupun integer, tergantung dari jenis permasalahan dan model yang digunakan. Bobot-bobot tersebut bisa ditentukan untuk berada didalam interval tertentu. selama proses pelatihan, bobot tersebut dapat menyesuaikan dengan pola-pola input.
Jaringan dengan sendirinya akan memperbaiki diri terus-menerus karena adanya kemampuan untuk belajar. Setiap ada suatu masalah baru, jaringan dapat belajar dari masalah baru tersebut, yaitu dengan mengatur kembali nilai bobot untuk menyesuaikan karakter nilai.

Fungsi Aktivasi
Setiap neuron mempunyai keadaan internal yang disebut level aktivasi atau level aktivitas yang merupakan fungsi input yang diterima. Secara tipikal suatu neuron mengirimkan aktivitasnya kebeberapa neuron lain sebagai sinyal. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa neuron hanya dapat mengirimkan satu sinyal sesaat, walaupun sinyal tersebut dapat dipancarkan ke beberapa neuron yang lain.
Ada beberapa pilihan fungsi aktivasi yang digunakan dalam metode backpropagation, seperti fungsi sigmoid biner, dan sigmoid bipolar. Karakteristik yang harus dimiliki fungsi fungsi aktivasi tersebut adalah kontinue, diferensiabel, dan tidak menurun secara monoton. Fungsi aktivasi diharapkan dapat mendekati nilai-nilai maksimum dan minimum secara baik. Berikut ini adalah fungsi aktivasi yang sering digunakan yaitu:
-          Fungsi Sigmoid Biner
Fungsi ini digunakan untuk jaringan syaraf yang dilatih dengan menggunakan metodebackpropagation. Fungsi sigmoid biner memiliki nilai pada range 0 sampai 1. Fungsi ini sering digunakan untuk jaringan syaraf yang membutuhkan nilai output yang terletak pada interval 0 sampai 1. Definisi fungsi sigmoid biner adalah segabai berikut:
f1(x) = 1/(1+ e–x)
dengan turunan
f1’(x) = f1(x) (1- f1(x))
berikut ini ilustrasi fungsi sigmoid biner:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5mAfYZ5DWaLPceglMkFZqSQoYH_3rJs3eo7Um44bsBVH_PwVYPIFE3TyRGtyFcNGTwpDIHtvNOf83HhDXB2NME2NzxNPBIXA5Nal_p-yi8-DgP0WxO3koTWk0o3whI4bCxBLKe_864GY/s1600/img-2.jpg

Ilustrasi fungsi sigmoid biner dengan range (0,1)
-          Fungsi Sigmoid Bipolar
Fungsi sigmoid bipolar hampir sama dengan fungsi sigmoid biner, hanya saja output dari fungsi ini memiliki range antara 1 sampai    -1. Definisi fungsi sigmoid bipolar adalah sebagai berikut:
f2(x) = 2 f2(x) -1
dengan turunan
f2’(x) = ½ (1+ f2(x)) (1- f2(x))
Berikut ini adalah ilustrasi fungsi sigmoid bipolar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8y2NKNYZyvWpapCdnw3KIkjguGx_XZ5KmRgIO9mUThBbNyJfZCfvD_vEG2DUcyv__7PR3PIJk2yhd2VxGln9Tl-wjb8HHDqR5zXJp4wwbRpZLLqT4w_0JhtM90LJUi_bLvEtP1FtJUBw/s1600/img-3.jpg

Ilustrasi fungsi sigmoid bipolar dengan range (-1,1)

Model Jaringan Syaraf Backpropagation
Pelatihan pada jaringan syaraf backpropagation, feedfoward (umpan maju) dilakukan dalam rangka perhitungan bobot sehingga pada akhir pelatihan akan diperoleh bobot-bobot yang baik. Selama proses pelatihan, bobot-bobot diatur secara iteratif untuk meminimumkan error (kesalahan) yang terjadi. Error (kesalahan) dihitung berdasarkan rata-rata kuadrat kesalahan (MSE). Rata-rata kuadrat kesalahan juga dijadikan dasar perhitungan unjuk kerja fungsi aktivasi. Sebagian besar pelatihan untuk jaringan feedfoward (umpan maju) menggunakan gradien dari fungsi aktivasi untuk menentukan bagaimana mengatur bobot-bobot dalam rangka meminimumkan kinerja. Gradien ini ditentukan dengan menggunakan suatu teknik yang disebut backpropagation.
Algoritma pelatihan standar backpropagation akan menggerakkan bobot dengan arah gradien negatif.Prinsip dasar dari algoritma backpropagation adalah memperbaiki bobot-bobot jaringan dengan arah yang membuat fungsi aktivasi menjadi turun dengan cepat.
Pelatihan backpropagation meliputi 3 tahapan sebagai berikut.
1. Propagasi maju.
Pola masukan dihitung maju mulai dari input layer hingga output layer menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan.
2. Propagasi mundur.
Selisih antara keluaran jaringan dengan target yang diinginkan merupakan kesalahan yang terjadi. Kesalahan yang terjadi itu dipropagasi mundur. Dimulai dari garis yang berhubungan langsung dengan unit-unit di output layer.
3. Perubahan bobot.
Modifikasi bobot untuk menurunkan kesalahan yang terjadi. Ketiga fase tersebut diulang-ulang terus hingga kondisi penghentian dipenuhi. (Puspaningrum, 2006)

G.    IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN
1.      Dalam Bidang Ketahanan Militer

a. Artificial Intelligence Projects
            Salah satu contoh aplikasi AI yang digunakan pada saat ini yaitu dalam bidang militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.
            Istilah Realitas maya tidak pasti asalnya. Pengembang realitas maya, Jaron Lanier mengakui bahwa ia menggunakan istilah itu pertama kali dan ada istilah yang terkait digunakan oleh Myron Krueger adalah “kenyataan tiruan“ telah digunakan sejak 1970.
            Virtual Reality sering digunakan untuk menggambarkan berbagai aplikasi, umumnya terkait dengan mendalam, sangat visual, 3D lingkungan.Biasanya piranti Virtual Reality ini juga memonitor apa yang dilakukan user. Misalnya kacamata yang mengontrol pergerakkan bola mata pengguna dan meresponnya dengan mengirim masukkan video yang baru.
            Virtual Reality kadang digunakan untuk menyebut dunia virtual yang disajikan ke dalam komputer, seperti pada berbagai macam game permainan komputer yang kini marak perkembangannya, meskipun hanya berbasis representasi teks, suara dan grafis.
            Sekarang, istilah Virtual Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual Envoronment oleh para ahli komputer. Konsepnya tetap sama, yaitu mensimulasikan lingkungan 3-D yang bisa dijelajahi oleh pengguna seolah-olah benar-benar bisa dirasakan lewat indera.

b. Teknologi Virtual Reality
            Virtual reality adalah sebuah teknologi yang memungkinkan seseorang melakukan simulasi terhadap suatu objek nyata dengan menggunakan komputer yang mampu membangkitkan suasana tiga dimensi (3-D) sehingga membuat pemakai seolah-olah terlibat secara fisik. Virtual Reality atau VR tidak hanya mensimulasikan apa yang ingin disimulasikan seseorang yang diprogramkan di Komputer seperti dunia nyata atau sesuatu yang lain, tetapi juga menciptakan kemampuan intelegensi dalam dunia virtual tersebut, dalam bahasan ini mengenai simulai militer dalam angkatan bersenjata.
            Sistem seperti ini juga dapat digunakan untuk farmasi, arsitek, pekerja medis, dan bahkan orang awam untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang meniru dunia nyata. Sebagai contoh, pilot dapat menggunakan sistem virtual reality untuk melakukan simulasi penerbangan sebelum melakukan penerbangan yang sesungguhnya. Ini sangat membantu dalam menekan biaya dan sumber daya manusia maupun sumberdaya alam yang dibutuhkan untuk membantu dalam melakukan hal-hal tertentu. Dalam VR juga dapat dimasukkan system pembelajaran, karena tidak nyata maka simulasi dapat dilakukan terus menerus, seperti halnya ketika main game hanya saja system ini jauh lebih cerdas karena dapat membantu kita mengenali object virtual dan berinteraksi langsung dengan system, VR dibuat untuk mengenali sentuhan, gerakan, tekanan,bahasa, dan lain-lain.
         
  VR bisa disebut gabungan dari beberapa aplikasi AI yang ada yaitu Cognitive architectures, Games, Motion and manipulation, Natural language processing, semua yang ada disimulasikan dengan system yang dibuat seperti apa yang dikenali manusia melalui penglihatan, sentuhan, dan pendengaran.
            Setelah beberapa tahun pengembangan yang berawal dari imajinasi untuk hidup di dunia maya akhirnya terwujud dengan saat ini sudah banyak digunakan VR dalam industri, personal dan militer, VR adalah sebuah teknologi yang membawa kita untk melihat dan mensimulasikan sesuatu didalam komputer, dalam VR, objek dapat dibuat objek statis maupun dinamis, kita dapat berinteraksi langsung menggunakan peralatan yang ada.
            Di gunakannya VR dalam militer adalah untuk membantu angkatan bersenjata berltih prang menggunakan musuh virtual, ini akan sangat membantu dari segi finansial dan tempat yang dibutuhkan, sistem dapat selalu dimaintain dan diperbaiki, sebuah kecerdasan buatan didalamnya dapat diperbaharui seperti software pada umumnya.
            Glove, headset, dan walker digunakan untuk melakukan interaksi dalam VR, dalam pengembangannya ada 3 tahapan sederhana, yaitu memodelkan dunia 3 dimensi dalam VR, menciptakan sebuah AI dalam objek 3 dimensi yang dibuat kemudian membuat control antara hardware dan software untuk dapat dilakukan interaksi virtual antara pemakai dan system. Dengan teknologi VRML dan pengembangan SIMNET dalam dunia militer diharapkan dapat membantu SDM yang dilatih untuk lebih baik dan mengembangkannya lebih lanjut.

2.      Dalam bidang Pendidikan

Aplikasinya:
Sistem Tutor Cerdas atau Intelligent Tutoring System(ITS) merupakan sebuah teknologi pembelajaran yang dinamis dan dapat menyesuaikan isi atau output program sesuai dengan kebutuhan dari objek sasaran menggunakan keahliannya dalam metode pembelajaran dan materi yang diajarkan. Hal ini dapat dilakukan karena ITS dilengkapi oleh Artificial Intelligence (AI). Bayesian Network menyediakan sebuah pendekatan probabilistik untuk mendapatkan suatu inference atau kesimpulan tentang karakteristk setiap pengguna program ITS. Dalam simulasi program ITS berbasis metode Bayesian Network diketahui bahwa keandalan program tersebut adalah 52,3%.
Saat kita bebicara tentang arti dari Sistem Tutor Cerdas (STC) atau Intelligent Tutoring System (ITS) maka kita juga harus mempertimbangkan riset-riset lain yang sudah ada. Karena Intelligent Tutoring System adalah sebuah istilah yang luas, mencakup program komputer apapun yang berisi tentang kecerdasan atau Intelligence serta dapat digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu ada beberapa definisi dari ITS antara lain:
-          Sistem Tutor Cerdas (STC) atau Intelligent Tutoring System (ITS) adalah sebuah program software yang menyediakan instruksi-instruksi untuk seorang pelajar dengan cara membimbing seperti seorang guru.

-          Secara luas Intelligent Tutoring System diartikan sebagai software di bidang pendidikan yang berisi komponen Artificial Intelligence. Software ini dapat merekam semua pekerjaan siswa sepanjang dia menggunakan program ini, dengan mengumpulkan semua informasi tersebut, program ini dapat membuat atau menghasilkan kesimpulan tentang kelemahan dan kekuatan pengguna, serta dapat menyarankan sebuah pekerjaan tambahan.
Kunci dari sebuah program ITS adalah kemampuannya dalam beradaptasi sebaik mungkin dalam aktivitas pedagogik yang baik kepada siswa secara individu. Jadi, ITS mencoba untuk mengidentifikasi beberapa karakteristik dari seorang siswa yang sesuai dengan kriteria tertentu untuk menyajikan sebuah action, bagaimana cara bereaksi terhadap beberapa tindakan siswa.

3.      Dalam Bidang Argonomi

Aplikasinya :
Pengolahan Citra Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Berbasis Mobile Untuk Mengetahui Kualitas Tanaman Padi
      Teknologi mobile yang sedang banyak digemari saat ini adalah smartphone. Ini disebabkan oleh kemampuan dan kepintaran perangkat mobile tersebut dalam membantu kehidupan manusia. Dalam dunia pertanian, salah satu masalah yang dihadapi adalah menentukan kualitas tanaman hasil pertanian, khususnya tanaman padi. Terkadang memang sulit untuk melihat dengan kasat mata kualitas tanaman padi tersebut. Sebagai tanaman, padi juga tidak luput dari serangan hama yang membawa penyakit di antaranya bercak daun coklat (bintik perang), bercak daun cercospora, hawar daun (kresek), dan blast.
Tahap awal adalah mengambil citra dari padi menggunakan sebuah kamera yang terintegrasi di dalam perangkat smartphone Android. Citra padi tersebut dianalisa dengan aplikasi yang sudah terpasang pada smartphone tersebut. Aplikasi ini berfungsi untuk menyusun algoritma pengolahan citra untuk mendapatkan nilai numerik parameter-parameter intensitas komponen warna merah (R), hijau (G), biru (B), color value, indeks warna merah/indeks R, indeks warna hijau/indeks G, indeks warna biru/indeks B, hue, saturation, dan intensity yang merupakan input data pada jaringan syaraf tiruan. Proses training dilakukan untuk mendapatkan tingkat persentase pendugaan kelompok piksel yang tergolong ke dalam normal, bintik perang, bercak cercospora, hawar daun, atau blast. Set data yang digunakan untuk training berupa pasangan parameter-parameter input dan targetnya. Aplikasi jaringan syaraf tiruan menggunakan algoritma backpropagation, dengan menggunakan bernilai satu dan β (beta) atau learning rate bernilai 0.3. logistic constant. 

4.      Dalam Bidang Kecerdasan Buatan
Aplikasinya :
Kecerdasan Buatan Dalam Robotika
      Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam robotik adalah suatu algorithma (yang dipandang) cerdas yang diprogramkan ke dalam kontroler robot. Pengertian cerdas di sini sangat relatif, karena tergantung dari sisi mana sesorang memandang. Para filsuf diketahui telah mulai ribuan tahun yang lalu mencoba untuk memahami dua pertanyaan mendasar: bagaimanakah pikiran manusia itu bekerja, dan, dapatkah yang bukan-manusia itu berpikir? (Negnevitsky, 2004). Hingga sekarang, tak satupun mampu menjawab dengan tepat dua pertanyaan ini. Pernyataan cerdas yang pada dasarnya digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir manusia selalu menjadi perbincangan menarik karena yang melakukan penilaian cerdas atau tidak adalah juga manusia. Sementara itu, manusia tetap bercita-cita untuk melakukan kecerdasan manusia kepada mesin.
Dalam literatur, orang pertama yang dianggap sebagai pionir dalam mengembangkan mesin cerdas (intelligence machine) adalah Alan Turing, sorang matematikawan asal Inggris yang memulai karir saintifiknya di awal tahun 1930-an. Di tahun 1937 ia menulis paper tentang konsep mesin universal (universal machine). Kemudian, selama perang dunia ke-2 ia dikenal sebagai pemain kunci dalam penciptaan Enigma, sebuah mesin encoding milik militer Jerman. Setelah perang, Turing membuat automatic computing engine Ia dikenal juga sebagai pencipta pertama program komputer untuk bermain catur, yang kemudian program ini dikembangkan dan dimainkan di komputer milik Manchester University. Karya-karyanya ini, yang kemudian dikenal sebagai Turing Machine, dewasa ini masih dapat ditemukan aplikasi-aplikasinya. Beberapa tulisannya yang berkaitan dengan prediksi perkembangan komputer di masa datang akhirnya juga ada yang terbukti. Misalnya tentang ramalannya bahwa di tahun 2000-an komputer akan mampu melakukan percakapan dengan manusia.

5.      Dalam Bidang Ekonomi dan Bisnis
Aplikasinya :
Sistem Prediksi Kurs Mata Uang Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan
            Prediksi kurs mata uang adalah salah satu tahap awal yang sangat penting sebelum dilakukan proses jual beli nilai tukar mata uang yang nantinya menjadi acuan perekonomian dunia. Pada penggunaannya juga dapat sebagai pertimbangan untuk para pialang saham dan bursa efek untuk mengambil langkah bisnis selanjutnya.
            Data dari kurs mata uang dapat diperlakukan secara ‘time series’ . Jika kita mempunyai data harian selama periode tertentu, misal : Xt (t=1,2,……), maka kurs mata uang pada perioda berikutnya (t+h) dapat diprediksi (waktu yang digunakan bisa jam, harian, mingguan , bulanan ataupun tahunan) . Demikian seterusnya dilakukan suatu iterasi berulang hingan N hari kerja. Untuk mendapatkan hasil prediksi yang baik maka pada jaringan syaraf buatan hasus di-umpankan suatu masukan yang mewakili dari beberapa aspek atau segi penunjang harga suatu kurs mata uang. Kemudian dilakukan prinsip pembobotan yang diadaptasikan untuk meminimumkan kesalahan prediksi pada satu langkah kedepan. Dengan menggunakan bobot akhir dilakukan suatu tindakan untuk meminimumkan kesalahan total untuk iterasi berikutnya.
      Teknologi sistem jaringan syaraf tiruan telah di-implementasikan dalam berbagai aplikasi terutama dalam hal pengenalan pola. Kemampuan inilah yang telah menarik beberapa kalangan dalam menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk keperluan kesehatan, keuangan , investasi, marketing dan lain lain. Pada sistem prediksi kurs mata uang ini akan dibahas penggunaan Jaringan syaraf tiruan Quick Propagation. Pada algoritma Quickprop dilakukan pendekatan dengan asumsi bahwa kurva fungsi error terhadap masing-masing bobot penghubung berbentuk parabola yang terbuka ke atas, dan gradien dari kurva error untuk suatu bobot tidak terpengaruh oleh bobot-bobot yang lain. Dengan demikian perhitungan perubahan bobot hanya menggunakan informasi lokal pada masing-masing bobot. Berdasarkan hasil uji coba juga diketahui bahwa aplikasi ini mampu memprediksi nilai mata uang hingga 1 bulan kedepan dengan tingkat keakuratan mencapai lebih dari 75%.
      Peramalan nilai tukar mata uang dengan menggunakan Jaringan Saraf Tiruan (JST) telah digunakan secara luas dan memberikan hasil yang bagus. Hal ini disebabkan kemampuan JST untuk menangkap karakter volatilitas yang tinggi dan nonlinier pada pasar uang. Namun, JST merupakan suatu paradigma pembelajaran yang sangat tidak stabil dan terlalu sensitif jika diterapkan pada peramalan nilai tukar mata uang.. Misalnya dengan menggunakan struktur JST yang sama, namun berbeda training set, maka akan didapat perbedaan hasil yang cukup besar. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menentukan hasil ramalan yang akan digunakan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, diajukan sebuah pendekatan peramalan baru yang disebut peramalan fuzzy group berbasis jaringan saraf tiruan.
      Dengan peramalan fuzzy group berbasis jaringan saraf tiruan ini, hasil prediksi yang berbeda-beda dari beberapa model JST dapat dijadikan satu hasil yang cukup akurat. Pada metode yang diajukan ini, terlebih dahulu digunakan beberapa model JST dimana tiap model JST melakukan beberapa prediksi dengan training set yang berbeda-beda. Kemudian dilakukan fuzzification terhadap hasil prediksi dari setiap model JST sehingga menjadi representasi prediksi fuzzy. Selanjutnya representasi prediksi fuzzy ini diagregasi menjadi satu fuzzy group. Terakhir, dilakukan defuzzification terhadap fuzzy group yang diperoleh menjadi satu nilai crisp. Untuk kepentingan ilustrasi dan testing, dilakukan beberapa contoh percobaan prediksi terhadap tiga pasang mata uang. Sebagai perbandingan, digunakan struktur JST feed-forward untuk melakukan peramalan. Hasil uji coba memperlihatkan bahwa peramalan fuzzy group berbasis JST mampu mengatasi masalah stabilitas dan sensitivitas pada JST. Selain itu keakuratan peramalan juga menjadi lebih baik daripada JST feed-forward. Walaupun begitu peramalan fuzzy group berbasis JST juga memiliki kelemahan, yaitu waktu eksekusi yang jauh lebih lama daripada JST feed-forward.














BAB III
KESIMPULAN

Jaringan syaraf tiruan adalah metode/algoritma yang dapat membuat komputer mempunyai otak pintar seperti manusia yang bisa beradaptasi terhadap masalah.
Jaringan Syaraf Tiruan mulai dilirik banyak kalangan karena mempunyai banyak kelebihan dibandingkan system konvensional. Jaringan Syaraf Tiruan mewakili pikiran manusia untuk mendekatkan diri dengan komputer, maksudnya Jaringan Syaraf Tiruan dirancang agar komputer dapat bekerja seperti/layaknya otak manusia. Kelebihan Jaringan Syaraf Tiruan terletak pada kemampuan belajar yang dimilikinya. Dengan kemampuan tersebut pengguna tidak perlu merumuskan kaidah  atau  fungsinya.  Jaringan  Syaraf  Tiruan  akan  belajar  mencari  sendiri kaidah atau fungsi tersebut. Dengan demikian Jaringan Syaraf Tiruan mampu digunakan untuk menyelesaikan masalah yang rumit dan atau masalah yang terdapat kaidah atau fungsi yang tidak diketahui.
















DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar