MAKALAH
Geograpic Information System
Nama : Aditya Nurevinda
NIM : 2114R0904
JURUSAN : Teknik Informatika
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SETIMIK HIMSYA SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
GIS
merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan
yang memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan, pendigitalan
(digitizing), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua
Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan
atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang
geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”. Geographic
information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi
adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang
berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta
peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan
operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini,
seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan
menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu
ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan
tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada
umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau
perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat
peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya. GIS adalah sebuah
teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas
bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi
bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis
pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek,
daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat
tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen
dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu
sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna,
serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem
pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data. Penginderaan jauh
merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya
dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah
untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini
menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi
guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian,
arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang
lainnya. Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan
menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data.
Cara ini dapat meliputi penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data
suatu daerah kajian dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan
penginderaan multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa
saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi
waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari
satu tanggal pemotretan.
1.2 Tujuan
Pembuatan Makalah Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini antara lain
sebagai berikut : o Untuk Mengetahui manfaat dari pengindraan jauh dan SIG
(Sistem Informasi Geografi). o Untuk mengetahui keuntungan menggunakan sig o
Untuk mengetahui hasil teknologi penginderaan jauh o Untuk Mengetahui Manfaat
SIG dalam Pengelolaan SDA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian GIS
GIS (Geographic Information System)
merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi (information technology).
Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus diperhitungkan bagi mereka yang
berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti perencanaan,
inventarisasi, monitoring, dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi GIS yang
demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari
jalur terpendek untuk pengantaran barang atau delivery system, menghendaki
penanganan pekerjaan yang dilakukan secara terpadu (integrated) dan
multidisiplin (Prahasta, 2002 & Aziz, 2005). GIS (Geographic Information
System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input,
manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi
geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut
sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk
suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya (Nuckols,
2004). Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang
berada diatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian
bagi semua tindakan selanjutnya. GIS merupakan teknologi untuk mengelola,
menganalisa dan menyebarkan informasi geografis. Pemilihan lokasi, target
lapisan pemasaran, perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau
menuliskan kembali batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah
permasalahan yang dapat di pecahkan melalui geografi (Libraries & Academic
Information Resources, 2006). GIS (Geographic Information System) adalah sistem
yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi
informasi geografis. GIS (Geographic Information System) suatu bentuk sistem
informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta
sebagai antar muka (WHO, 2000).
2.2 Pengelolaan GIS (Geographic
Information System)
Adapun jenis-jenis pengelolaan GIS
yaitu: a. Sumber Informasi Geografi Sumber informasi geografi selalu mengalami
perubahan dari waktu ke waktu (bersifat dinamis), sejalan dengan perubahan
gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus
memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain (Prahasta, 2002), yaitu: 1.
Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman. 2. Tersusun secara
sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut dan
teratur. 3. Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat. 4. Objektif,
artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji. Selain
memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri
spasial (keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional
merupakan ciri khas geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.
2.3 Komponen-Komponen Dalam GIS
GIS merupakan produk dari beberapa
komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam GIS yaitu perangkat keras,
perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta, 2002 & Husein, 2006). A.
Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras: berupa komputer beserta
instrumennya (perangkat pendukungnya). Data yang terdapat dalam GIS diolah
melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam GIS terbagi menjadi tiga
kelompok yaitu: · Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke
dalam jaringan komputer. Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM. · Alat pemrosesan,
merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan
menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk
drive. · Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi
sebagai data dalam proses GIS. B. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak,
merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan
mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan tambahan
(data lapangan, peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar
tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam
disket. Bila diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan
melalui layar monitor atau dicetak untuk bahan laporan (dalam bentuk peta atau
gambar).
2.4 Cara Mengelola Informasi
Geografi Secara umum
proses GIS terdiri atas tiga bagian
(subsistem), yaitu subsistem masukan data (input data), manipulasi dan analisis
data, menyajikan data (output data) (Husein, 2006) (1) Subsistem Masukan Data
(Input Data) Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data
asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam GIS. Semua data dasar
geografi diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data
digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta (garis, area) karena jumlah
data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali lebih cepat. Ada dua
macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut. · Data spasial
(keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di
permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan
penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas. · Data atribut (deskriptip) yaitu
data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi.
Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular
(data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat
dari segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi
kuantitas, misalnya jumlah pohon. Data spasial dan data atribut tersimpan dalam
bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon (area) dan pixel (grid). Data dalam
bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan
topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air
minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area),
meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan
tanah (Prahasta, 2002). Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari
tiga sumber, yaitu data lapangan (teristris), data peta dan data penginderaan
jauh (Prahasta, 2002).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
Pengertian Pengindraan Jauh dan SIG
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris) Geographic Information System
disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,
adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga
memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian
dari sistem ini. Beberapa pengertian SIG dari para ahli antara lain. Sistem
Informasi Geografis semakin lama mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan
teknologi.Hampir semua sector yang berhubungan dengan kehidupan manusia
berhubungan dengan SIG,umumnya digunakan sebagai bahan perencanaan. Bidang
pendidikan, bidang pemerintahan, bidang perekonomian, dsb. Hal itu yang
melandasi penggunaan SIG sebagai acuan dalam perencanaan, pengolahan maupun
pengambilan keputusan tentang kondisi suatu wilayah, karena tidak semua kondisi
wilayah/daerah yang satu dengan yang lain sama. GIS adalah sebuah teknologi
yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis
diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis
Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan
menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan
jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau
fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak
langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu
sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga
yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian
interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan
data tepat waktu, berbagai penggunaan data. Penginderaan jauh merupakan suatu
teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak
jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk
mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini
menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi
guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian,
arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang
lainnya. Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan
menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data.
Cara ini dapat meliputi penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data
suatu daerah kajian dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan
penginderaan multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa
saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi
waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari
satu tanggal pemotretan.
3.3 Manfaat SIG dalam Berbagai
Bidang
Manfaat Sig Dalam Inventarisasi
Sumber Daya Alam Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan
sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang
serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci
tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka
sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk
perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan
sumber daya alam adalah sebagai berikut: · Untuk mengetahui persebaran berbagai
sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang
lainnya. · Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan
potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak,
kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
A. Manfaat SIG dalam Perencanaan
Pola Pembangunan SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi
pakar perencana pembangunan dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata
ruang dengan berpola SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja,
tetapi juga lingkungan sosial, ekonomi dan kependudukan. Dalam penataan ruang,
SIG bermanfaat sebagai acuan perencanaan pembangunan, agar pembangunan dapat
terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan.
B. Manfaat SIG dalam Bidang Sosial
Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan,
SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat
dimanfaatkan pada hal-hal berikut: · Mengetahui potensi dan persebaran
penduduk. · Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola
drainasenya. · Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi. · Untuk
pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan. · Untuk
pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah,
rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
C. Manfaat SIG Bidang Kehutanan
Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk
perencanaan pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan dan penghutanan
kembali, pengelolaandan pencacahan margasatwa, inventarisasi dan pemantauan
sumber daya hutan, rekreasi,dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan
sangat rentan terhadap bahaya kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan
sangat membantu dalam penyediaan data dan informasi dalam rangka monitoring
perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek geografis yang cukup memadai
sehingga implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan sangat mudah dan
cepat.
D. Manfaat SIG Bidang Penggunaan Lahan
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah
pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi
ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang
baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan
menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi
penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam penyusunan
arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk
berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah.
Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.
E. Manfaat SIG Bidang Pembuatan Peta
Peta citra merupakan citra yang telah bereferensi geografis sehingga dapat
dianggap sebagai peta. Informasi spasial yang disajikan dalam peta citra
merupakan data raster yang bersumber dari hasil perekaman citra satelit sumber
alam secara kontinu. Peta citra memberikan semua informasi yang terekam pada
bumi tanpa adanya generalisasi. Peranan peta citra (space map) dimasa mendatang
akan menjadi penting sebagai upaya untuk mempercepat ketersediaan dan penentuan
kebutuhan peta dasar yang memang belum dapat meliput seluruh wilayah nasional
pada skala global dengan informasi terbaru (up to date). Peta citra mempunyai
keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini disebabkan karena citra
merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan peta biasa dibuat
berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun buatan manusia.
Contohnya peta dasar dan peta tanah
F. Manfaat SIG Bidang Meteorologi
Manfaat penginderaan jauh di bidang meteorologi adalah sebagai berikut. ·
Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan
air dalam udara. · Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara
menentukan daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai
dan siklon. · Mengamati sistem/pola angin permukaan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
GIS adalah sebuah teknologi yang
mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis
diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis
Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan
menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan
jauh (remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk
merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga
menghasilkan informasi yang berguna (Curran, 1985). Penginderaan jauh (remote
sensing), yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan
bumi dari satelit atau instrumen lain di atas jauh dari objek yang diindera
(Colwell, 1984). Foto udara, citra satelit, dan citra radar adalah beberapa
bentuk penginderaan jauh. Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu ilmu untuk
mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra
yang diperoleh dari jarak jauh (Campbell, 1987) SIG dapat dikatakan sebagai
system, subsitem, serta supersistem. Pengkasifikasian ini tergantung melihat SIG
tersebut dikondisikan. SIG sebagai subsistem karena tedapat sub-sub system SIG
yang tediri atas beberapa element yang bersatu atau terintegritas yang memiliki
tujuan yang sama beberapa subsistem SIG dapat dijabarkan. SIG sebagai system
karena memiliki beberapa subsistem antara lain subsistem penyimpanan, sub
system manipulasi, subsistem input.
Secara sederhana manfaat SIG dalam
data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut: · Untuk mengetahui
persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi
dan barang tambang lainnya.
Untuk mengetahui persebaran kawasan
lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang
masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan
perubahan penggunaan lahan.
Untuk pengawasan daerah bencana
alam, misalnya: memantau luas wilayah bencana alam, pencegahan terjadinya
bencana alam di masa datang, menyusun rencana-rencana pembangunan kembali
daerah bencana.
4.2 Saran ......................
DAFTAR PUSTAKA
Puntodewo, Atie, Dkk.2003. Sitem
Informasi Geografi Untuk Pengelolaan SDA. Center for International Forestry
Research Http://Chesapeake.towson.edu/data/orbits.asp. Introduction to
Satelltite and Orbits Http://Www.Kingston.ac.uk./geog/gis/intro.htm.Introduction
to GIS and Geospatial Data Andika. 2010. Gambaran Spasial Kasus Demam Tifoid
Dengan Metode GIS (Geographic Information System) di Kecamatan Panakkukang Kota
Makassar Tahun 2009. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin Ansariadi dan Alimunddin, 2009. Spatial
Analysis For Several Important Diseases Health Service In South Sulawesi;
Experiences Using GIS Methodes In Health. Australia: Charsles Darwin University
Press Jogiyanto HM, Prof.,Dr., MBA, Akt. Analisis & Desain Sistem Informasi
: Pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Andi Offset.
Yogyakarta. 2005 Al Bahra bin Ladjamudin. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005 Kendall E, Kendall J. Analisis dan Perancangan
Sistem. PT Indeks. Klaten. 2007 Fathansyah, Ir. Basis Data. Informatika.
Bandung. 2007 Sumber:
http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html Konten
adalah milik dan hak cipta forester untad blog Sumber:
http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html Konten
adalah milik dan hak cipta forester untad blog Sumber:
http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html Konten
adalah milik dan hak cipta forester untad blog Sumber:
http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html Konten
adalah milik dan hak cipta forester untad blog Sumber:
http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html Konten
adalah milik dan hak cipta forester untad blog
Sumber: http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
Sumber: http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
terima kasih atas pembahasan yang kakak paparkan,kunjungi blog saya ya!!
BalasHapushttp;//sistes.google.com/mahasiswa.atmaluhur.ac.id/arie
http;//arie.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
terima kasih.. ini sangat bermanfaat untuk bahan pembelajaran saya di kampus
BalasHapuskunjungi
blog saya http;//rangga.mahasiswa.atmaluhur.ac.id
website kampus saya http://www.atmaluhur.ac.id